Rabu, 16 Juni 2010

Sejarah Arsitektur

Arsitektur Neo-Modern

Bermula dari runtuhnya Arsitektur Modern  terakhir yang disebut juga “International Style”, Arsitektur Post-Modern terus berkembang menjadi banyak aliran. Diantaranya yaitu aliran Neo -Modern.
Stata Center, Arsitek: Frank Gehry
Aliran Neo-Modern muncul pada masa antara tahun 1980 seiring dengan perkembangan jaman sejak dinyatakannya kematian arsitektur modern (1975) dan kemudian ditandai munculnya bangunan-bangunan baru postmodern. Neo-Modern juga berkembang bersamaan dengan aliran Dekonstruksi dimana arsitek-arsitek besar pada masa itu seperti Frank Gehry, Peter Eisenman, Rem Koolhaas, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Fumihiko Maki, Kazuo Shinoara dan lain-lain yang menghasilkan karya-karya Neo Modern dan Dekonstruksi. Karya-karya Arsitektur Neo-Modern sangat bertentangan dengan sifat klasik (clasissism).
Ciri-ciri yang mendasar pada bangunan-bangunan Neo-Modern yaitu :

  1. Memiliki konsep yang spesifik seperti bangunan-bangunan postmodern aliran lainnya pada umumnya. Dapat bersifat abstrak tetapi juga merepresentasikan sesuatu, tidak hanya sebagai stilasi dari suatu bentukan tertentu.
  2. Masih memperlihatkan kejelasan struktur dan sainsnya dengan ide-ide yang inovatif, beralasan dan masuk akal.
  3. Pertimbangan yang sangat mendasar terhadap karakter bangunan dengan tetap memperhatikan segi manusia yang menggunakannya.
  4. Pada umumnya merupakan pengembangan / lanjutan dari bentukan-bentukan sederhana melalui konsep-konsep dan rekayasa baik secara karakter bangunan maupun fungsi struktur serta sains dengan pemikiran yang mendalam.
  5. Keseragaman dan keserasian pada facade bangunan lebih diutamakan dengan penggunaan bahan dan warna terkadang bersifat monoton namun inovatif.
  6. Memadukan unsur-unsur yang berkesan mungkin dan yang tidak mungkin.
Ciri-ciri diatas merupakan ciri-ciri umum yang dapat terlihat secara visual dari bangunan Neomodern. Untuk mengungkapkannya, para arsitek Neomodern memanfaatkan bentuk, penggunaan material dan warna serta struktur dan teknologi yang membuat Neomodern berkembang juga menjadi beberapa aliran seperti Plastism, Suprematism, High-tech dan lain-lain.
Dalam aliran Plastism, banyak digunakan bentukan-bentukan yang berkesan fleksibel dengan banyak kurva serta lengkung. Bentukan yang fleksibel ini membuat bangunan lebih dinamis dan memiliki karakter. Bentukan tersebut tidak selalu bersifat struktural, seringkali bersifat dekoratif namun menyatu dengan bangunan dan bukan sekedar “tempelan” baik secara facade maupun interior bangunan, caranya dengan menggunakan warna dan material bangunan yang inovatif. Intinya aliran Plastism berusaha mengemukakan ide melalui bentukan-bentukan yang tidak umum dari sebuah bangunan.
Aliran Suprematism mengutamakan perekayasaan bentuk dari bentukan yang umum. Dari arti kata “suprematis” sendiri yaitu melawan hal-hal yang bersifat lampau dan natural, aliran ini berusaha mengiterpretasikannya kedalam bangunan dengan merekayasa segala hal yang bersifat umum pada bangunan. Misalnya dinding, kolom bahkan lantai yang miring. Istilah disposisi merupakan hal yang wajar dalam aliran Suprematism dalam mengemukakan ide dan konsep. Namun aliran ini memusatkan perhatian pada bangunan dari segi konsep bentukan yang mengarah pada karakter bangunan tanpa mempertimbangkan fungsi secara mendalam. Sense of art sangat terlihat dalam bangunan-bangunan karya aliran Neomodern-suprematism.
Aliran High-tech biasanya menggunakan struktur yang ekstrim untuk “memaksakan” bentuk yang sesuai dengan konsep/ide. Namun dalam hal ini juga dipertimbangkan fungsi secara sains yang menunjang kenyamanan manusia penggunanya. Aliran-aliran dalam Neomodern sebenarnya tidak baku karena setiap arsitek dalam mengemukakan idenya berbeda-beda, namun tujuan dan pemikiran dasar dapat dikategorikan dalam Neomodern.
Anti-Postmodern, Anti-Clasisisme, Anti-Disneyland, Anti-Deniel, juga Neo-Classic / Classicisme. Kadang mengembangkan postmodern dan late modern sebagai perbendaharaan abstrak. Gehry telah mengembangkan ruang Postmodern dari Charles Moore serta Late modern sebagai perbendaharaan absrak dari karya-karyanya. Gehry juga menyimpulkan argumentasi-argumentasi mengenai Postmodern yang dianut oleh Charles Jenks, Charles Moore, Michael Grraves tetapi tidak menganutnya.

CONTOH KASUS BANGUNAN NEO-MODERN ANTARA LAIN :
1. AMERICAN  FOLK  ART MUSEUM
AMERICAN FOLK ART MUSEUM
Dikategorikan dalam aliran suprematism karena merupakan pengembangan dari bentukan yang sederhana tanpa alasan yang jelas. Penggunaan material bangunan  menunjukan seperti sebuah bongkahan batu tetapi dengan bentukan yang tidak mungkin terjadi dengan menggunakan bahan batu, warna yang seragam, struktur tidak diperlihatkan. Tidak ada segi sains maupun fungsi yang dipertimbangkan, hanya karakter bangunan yang menunjukan bahwa bangunan tersebut bangunan tua “sejarah” dengan bentuk “masa depan” yang inovatif dan tidak lazim. Metodenya yaitu dengan hermetic coding, terlihat disini Arsiteknya ingin mengemukakan ide sebuah bangunan museum dari masa ke masa yakni dari masa prehistoric sampai masa kini bahkan sampai masa depan.

2. VILLA  ST. JOHN - St. John Island, by Hariri & Hariri architects
 VILLA ST. JOHN
Bangunan villa St.John dapat dikategorikan dalam bangunan Neomodern aliran suprematism. Hal ini terlihat dari bentukan yang  merupakan pengembangan, pemaduan dan perekayasaan bentukan-bentukan yang sederhana untuk memberikan karakter pada bangunan namun dengan tetap mempertimbangkan fungsi sains seperti pembayangan dan sirkulasi udaranya.
Sifat disposisi pada dinding-dinding eksterior, memiringkannya dan menumpuk bentukan-bentukan tanpa aturan yang pasti merupakan ciri suprematism. Metode yang digunakan seperti disjunctive complexcity, bahkan sedikit comic destructive terlihat pada bentukan luar bangunan. Namun dari interior terlihat bahwa bangunan ini memiliki pengaturan ruang yang sesuai dengan metode explosive space yang menembus batas dan bersifat kontinu dan berhubungan satu dengan yang lain.

3. KOREAN  MUSEUM OF ART - Hariri & Hariri architects
KOREAN MUSEUM OF ART
Juga termasuk dalam aliran suprematism, yakni pengembangan dari bentukan yang sederhana. Memiringkan dinding, menggabungkan dengan bentukan-bentukan lain sehingga menjadi satu kesatuan dengan hubungan yang tidak jelas. Penggunaan metode disjunction complexcity serta explosive space pada tampak luar dan dalam bangunan. Juga terdapat konsep seperti yang dikemukakan Peter Eisenman dengan bentukan L-nya yang merupakan suatu metode hermetic coding.

4. INDIANAPOLIS  HOUSE - Hariri & Hariri architects
INDIANAPOLIS HOUSE
Dengan menggunakan metode comic destructive, Hariri mencoba membedah lebih dalam dari suatu bentukan yang sederhana dengan menggabungkan juga metode explosive space, bangunan diatas dapat dikategorikan sebagai bangunan Neomodern suprematism yang terselubung. Terlihat bahwa kompleksitas terdapat di dalam bangunan.

5. AURORA PLACE - Sydney Australia, by Renzo Piano
AURORA PLACE
Bangunan ini dapat dikategorikan dalam aliran Neomodern-hightech dimana penggunaan struktur yang ekstrim yang juga menunjang sainsnya seperti pencahayaan dan pembayangan.
Dengan konsep awal sebuah layar seperti konsep dari bangunan Sydney Opera House, bangunan Aurora Place dirancang  dengan strategi pendekatan secara perspektif  diantara bangunan-bangunan pencakar langit disekitarnya. Bangunan ini memberikan kesan tersendiri baik dalam ide, keindahan secara detail maupun keserasian dengan lingkungannya. Bangunan juga dirancang dengan pertimbangan yang sangat mendalam untuk skala tubuh manusia, pemanfaatan sains untuk kenyamanan dan struktur yang inovatif. Arsitek perancangnya, Renzo Piano berpendapat bahwa arsitektur bukan hanya menggabungkan, memotong, menambah atau mengubah bentukan-bentukan menjadi satu bentuk baru, tetapi arsitektur sebaiknya memberikan kontribusi khusus dalam jiwa sebuah bangunan khususnya dan secara umum terhadap lingkungan di sekitarnya.
Bangunan ini dikategorikan ke dalam bangunan Neomodern karena memiliki konsep yang spesifik, juga mempertimbangkan sains dan strukturnya dan bentukan yang terjadi juga merupakan penggabungan antara unsur-unsur geometris dan nongeometris.

6. LONDON BRIDGE TOWER - Livingstone London, By Renzo Piano
LONDON BRIDGE TOWER
Bentukannya yang berupa menara menjulang tinggi mengadopsi bentukan kapal layar Thames yang legendaris dipadukan dengan puncak menara gereja. Facadenya didistorsi oleh adanya bidang-bidang lempeng yang berbeda material berkesan ringan namun masif, karena adanya pemakaian kaca pada facadenya. Kesan bentukan geometri begitu kuat terlihat dari bentukannya yang sederhana hanya mengandalkan permainan pada fasade tampaknya bentukan tiga dimensi merupakan proyeksi dari denah. Puncak menara yang setinggi 100 meter merupakan radiator yang memakai 35 mph kekuatan angin untuk mendinginkan bangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar