Rabu, 16 Juni 2010

Arsitektur Postmodern

Arsitektur Postmodern




Awal Lahirnya Postmodern
Pada tahun 1960-an merupakan titik balik dari jatuhnya Arsitektur Modern. Pada era moderen tersebut timbul protes dari para arsitek terhadap pola-pola yang monotis karena pada dasarnya arsitektur modern berkesan monoton (kebanyakan bangunan tersebut berbentuk kota-kotak). Oleh karenanya, maka lahirlah aliran baru yaitu aliran postmoderen.
Postmodern
Sebelum memahami apa itu arsitektur postmodern sebaiknya kita pahami dulu pengertian dari postmoderen itu sendiri.

Postmodern adalah:

- Paradox, sesudah sekarang.

- Yang kemudian, sesudah sagala waktu.

- Keinginan hidup di luar.

- Pengikat waktu lampau, sekarang, akan datang.

- Lanjutan moderen dan turunannya.
Arsitektur Postmodern
Arsitektur Postmoderen adalah:
- Menembus batas, melewati spesies.
- “Meninjau masa lalu”.
- Meninjau masa datang dengan ironi
- Arsitektur yang menyatukan seni dan ilmu.
- Koreksi dari kesalahan arsitektur moderen.
- Arsitektur yang melepaskan diri dari aturan moderenisme.
- Anak dari arsitektur moderen.
- Regionalisme yang mengganti internasionalisme.
- Representasi fiksional yang menggantikan bentuk geometris.
- Representasi fiksional untuk menunjukkan eksklusivitas bangunan dalam istilah fungsi dan bekerja dalam seni bangunan.

- Bukan simbol dari mesin dan konstruksi sebagai bagian dari proses arsitektur, namun terdiri dari semua tanda terdekat dari desain yang berurutan.

- Keindahan dan estetika menggantikan teknologi, menggambarkan dunia imajinasi lebih untuk membawa kepada dunia baru yang lebih berani.

- Berusaha mengembalikan ingatan masa lalu , mengekploitasi sejarah untuk menimbulkan efek-efek yang lebih menarik.

- Dapat melihat bangunan lebih relatif dengan aspek sejarah, regional, serta memberikan penghargaan yang lebih pada lingkungan.

- Menyangkal referensi sendiri yang dapat menemukan style dari moderen.

- Membangun cita rasa keindahan baru yang jauh dari realitas hidup, fiksi lebih baik dari fungsionalitas.

Secara garis besar era arsitektur postmoderen dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu:

- Arsitektur Purna moderen.

- Arsitektur Pasca moderen dibagi menjadi:

o Late moderen.

o Neomoderen.

o Dekonstruksi.

 Ciri-ciri arsitektur postmoderen adalah:

- Berdasar seni dan ilmu.

- Mempunyai makna (simbolik).

- Eklektikisme (campuran).

- Plural.

- Proses komunikasi /bahasa.

- Me-lokal.

- Ruangan dan bentuk membentuk arsitektur.

Mazhab /Ajaran pada Arsitektur Postmodern
Menurut Charles A. Jencks ada 6 mazhab tentang perkembangan arsitektur yang menyimpang dari fungsionalisme yaitu:

1. Historiscism

Merupakan aliran yang ingin tetap memunculkan komponen bangunan dari komponen klasik.

 

2. Straight Revivalism

Aliran ini sulit menghilangkan langgam yang sudah ada di masyarakat sejak lama seperti renaissance, gothic, islamic.



3. Neo Vernacular

Produk bangunan ini tidak menerapkan prinsip bangunan vernakular dengan murni, melainkan menampilkan karya baru (mengutamakan penampilan visual).



4. Urbanist

Mempunyai 2 ciri khusus yaitu:

o Ad-hoc

Penambahan komponen baru pada proses pengembangan perancangan tanpa memikirkan posisi dan lokasi yang tepat.

o Kontekstual

Berusaha melayani aspirasi ideal masyarakat, desainnya mengitari lingkungan sekitar.



5. Metaphor

Desain mengambil bentuk alam yang fungsional. Berupa referensi yang tersamar.



6. Postmoderen Space

Difokuskan pada rancangan spatial interpenetration, di mana dua atau lebih ruang dapat digabung secara overlap dan saling bertemu. Aliran ini mencoba mendefinisikan ruang lebih dari sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti ganda, keanekaragaman dan kejutan.



Menurut Robert A.M. Stern makna yang terkandung dalam arsitektur postmoderen adalah:

- Kontekstualism

Desain bangunan dibuat dengan desain bangunan lingkungan sekitarnya, misal dalam bentuk warna dan ukuran.

- Allusionism

Desain arsitektural yang memasukkan unsur sejarah arsitekturnya. Misal sejarah bangunan lama dilibatkan dalam desain bangunan baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar