07 April 2010, 12:30:39| Laporan Eddy Prastyo
Konflik Yayasan-Rektorat, Uang Beasiswa Mahasiswa ITATS Tersandera
suarasurabaya.net| Rektorat ITATS menyatakan lepas tangan atas belum cairnya uang beasiswa mahasiswa senilai Rp678 juta untuk 678 mahasiswa. Pasalnya, sejak bulan Januari 2010 lalu pihak Yayasan Pendidikan Teknik Surabaya (YPTS) telah menutup rekening penampung beasiswa BKM dari Kopertis di Bank Syariah Mandiri secara sepihak.BAMBANG SETYONO Pembantu Rektor III ITATS pada suarasurabaya.net, Rabu (07/04) mengatakan pihaknya telah berupaya meminta pada Bank Syariah Mandiri cabang Darmo untuk mengembalikan uang beasiswa itu ke rektorat namun ditolak bank karena YPTS selaku pemilik rekening telah mengganti specimen Rektor dan Pembantu Rektor II dengan pihak lain. Atas hal ini, rektorat pun sempat melaporkan hal ini ke Kejati Jati pada pertengahan Februari lalu.
Padahal Rektorat dikenai kewajiban oleh Kopertis untuk melaporkan pencairan beasiswa BKM itu pada 10 Februari lalu. Rektorat pun, kata BAMBANG, sudah menyurati YPTS agar pencairan segera dilakukan. "Tapi sampai tenggat waktunya tidak pernah ada jawaban," kata BAMBANG.
Sementara itu SUHENI Bendahara YPTS saat dikonfirmasi terpisah menegaskan uang beasiswa yang ditampung di rekening milik yayasan sudah dikembalikan ke Kopertis sehingga pihaknya tidak punya kewenangan apapun terhadap uang tersebut.
"Waktu specimen rekening kami ganti, memang ada dana beasiswa itu. Waktu itu pilihannya ada 2, membagikan ke mahasiswa lewat rektorat atau mengembalikannya ke kas negara melalui Kopertis. Akhirnya kami pilih opsi kedua karena saat kami minta data mahasiswa calon penerima beasiswa tidak diberikan oleh rektorat," kata SUHENI. Pengembalian dana beasiswa BKM itu ke Kopertis, kata SUHENI, dilakukan 5 April lalu.
Terkait alasan yang disampaikan 2 pihak yang saling bertikai ini, mahasiswa menyatakan tidak peduli. "Kami tidak mau tahu urusan perseteruan itu. Yang jelas, kami sangat dirugikan," kata DIDIT FATCHURRAHMAN Ketua Ormawa ITATS.(Edy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar