Senin, 05 Juli 2010

KLASIFIKASI & CIRI-CIRI : ARSITEKTUR MODERN, PASCA MODERN & PURNA MODERN (CHARLES JENCKS)


KLASIFIKASI & CIRI-CIRI : ARSITEKTUR MODERN, PASCA MODERN & PURNA MODERN (CHARLES JENCKS)

No.
Modern (1920-1960)
Late Modern (1960-  )
Post Modern (1960- )
I


D



E



O



L



O



G



I



C



A



L
1 One International Style, or ‘no style’ :
  • Bnetuk Model sama dimanapun berada
  • Tanpa langgam / gaya
Unconscions Style :
  • Secara tidak sadar telah memakai langgam / gaya.
Double-coding of Style :
  • Menggabungkan unsur-unsur modern dengan unsur lain (vernacular, local, komersial, konstektual), juga berarti memperhatikan nilai-nilai yang dianut arsitek dan penghuni atau masyarakat awam
2 Utopian and Idealist :
  • Arsitek seakan-akan melaksanakan impiannya memperbaiki realita dan cenderung bersifat memaksakan.
Pragmatic :
  • Setiap bangunan didirikan untuk tujuan tertentu.
  • Tiap bangunan mempunyaiciri khasnya masing-masing.
  • Bangunan setujuan mempunyai kemiripan satu sama lain
Popular and Popularist:
  • Tidak terikat oleh aturan atau kaidah tertentu, tetapi mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3 Deterministic form, fungtional /D.F.F :
  • Syarat utama dari bangunan adalah bangunan mencapai kegunaaan yang semaksimal mungkin.
  • Ruang – ruang yang direncanakan sesuai dengan fungsinya.
  • Bangunan tidak harus berdiri dari kepala, badan dan kaki.
Loose Fit :
  • Bentuk yang ditampilkan tidak sesuai dengan fungsi atau kehilangan kecocokannya dengan fungsi.
Semiotic Form :
  • Bentuk yang ada mempunyai tanda makna dan tujuan sehingga penampilannya sangat mudah dipahami.
4 Zeitgeist :
  • Berlatar balakang logika dan keilmuan.
Late – Capitalist :
  • Berlatar belakang efisiensi dan keuntungan.
Tradition and Choice :
  • Bentukan yang ada mengandung unsure-unsur atau nilai-nilai tradisi yang penerapannya secara terpilih, atau disesuaikan dengan maksud dan tujuan perancang.
5 Artist as Prophet/healer :
  • Arsitek mendudukkan diri sebagai yang maha tahu.
Suppressed Artist :
  • Arsitek merasa dibatasi / tertekan dan terpaksa untuk memunculkan kreatifitasnya.
Artist / Client :
  • Arsitektur mengandung dua hal pokok yang menjadi tuntutan perancang. Bersifat seni (intern) dan bersifat umum (ekstern) sehingga mudah dipahami.
6 Elitst / ‘for every man’ :
  • Arsitekturnya lebih menonjolkan sikap eksklusif perancangnya yang tumbuh dari keinginan bersama.
Elitist Profesional :
  • Arsitekturnya lebih menonjolkan sikap eksklusif perancangnya saja.
Elitist and Participative
  • Arsitekturnya lenih menonjolkan kebersamaan serta mengurangi sikap keangkuhan.
7 Wholistic, comprehensive redevelopment :
  • Adanya pemahaman yang menyeluruh dan saling mendukung antar elemen-elemen pembentuk arsitektur.
Wholistic :
  • Adanya kesatuan antar unsure-unsur pembentuknya.
Piecemeal :
  • Adanya penerapan unsur-unsur dasar seperti history, vernacular, lokasi, dll
8 Architect as savior/doctor :
  • arsitek menempatkan dirinya sebagai penyelamat/penyembuh dari segala permasalahan arsitektur dan yang mempunyai banyak gudang ide.
Architect provides service :
  • Arsitek menempatkan dirinya sebagai pelayan aau penerjemah ide
Architect as representative and activist :
  • Arsitek berfungsi sebagai wakil penerjemah ide kepada perencana dan secara aktif berperan serta dalam perancangan
Sumber : Charles Jencks – Vision of the Modern -UIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar